Saturday, December 24, 2011

MTB atau Onta?


Haruskah MTB? Dan kenapa Gazelle masih mengeluarkan produk model “onthel/onta”?
Jika anda bingung memilih jenis sepeda, tulisan berikut diambil dari F.A.Q Gazelle dan mungkin dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan.
Model top tube atau Heren

Model step-through atau Dames


Sebagian besar produsen sepeda merek terkenal telah mempromosikan penggunaan MTB atau sepeda gunung sebagai sepeda terbaik untuk penggunaan sehari-hari sejak 1970an. Sebenarnya sepeda MTB awalnya dirancang bagi penggunaan di.... gunung! Tren sepeda MTB diluncurkan sebagai terobosan pemasaran besar-besaran yang dimulai oleh merek-merek dari Amerika. Dalam hal ini Australia telah terpengaruh secara besar-besaran oleh pasar Amerika tersebut.
Di Eropa, tepatnya Belanda, dimana sepeda memegang superioritas, hal tersebut tetap dirasa tidak tepat bila menggunakan sepeda gunung untuk pergi berbelanja, berangkat ke kantor dengan pakaian kerja atau bagi ibu-ibu yang mengantar anaknya berangkat ke sekolah. Sepeda yang digunakan oleh para penglaju di Belanda demikian nyaman dan praktis. Kenyataannya memang, masyarakat Belanda telah berada beberapa tahun di depan dalam hal kegiatan penglaju sepeda. Sementara di sisi lain juga terdapat persepsi di Australia bahwa bersepeda adalah murni aktivitas olahraga. Namun sekarang hal itu berubah drastis dimana banyak orang memilih sepeda untuk alat transportasi.

Bagaimana rasanya mengendarai sepeda tersebut?
Adalah hal yang menarik menyaksikan wajah-wajah orang yang mengendarai Gazelle untuk pertama kalinya. Biasanya terhiasi oleh senyum yang lebar ! Secara pribadi kami percaya jika anda berniat untuk membeli sepeda, anda harus mencobanya terlebih dahulu. Cobalah kendarai sebanyak mungkin sepeda dengan tipe yang berbeda-beda sebelum anda menyerahkan uang yang telah anda kumpulkan dengan tidak mudah! Kami merekomendasikan anda untuk mengunjungi Dealer Gazelle agar dapat merasakan kesempatan sebuah “test ride” dan membuka pikiran anda. Begitu sepeda hibrid maupun city bikes meluncur, kami yakin anda tidak akan menemukan sepeda yang nyaman dikendarai lebih daripada Gazelle. It simply glides along.

Apakah perbedaan antara rangka “Step-through” dan “Men’s”?

Secara teori, wanita mengendarai sepeda step-through dan pria mengendarai sepeda dengan top tube (Bhs Jawa : planthang). Pada prakteknya kedua jenis sepeda tersebut adalah unisex. Banyak juga pria yang menyukai versi step-through karena kemudahannya saat naik atau turun dari sepeda. Untuk sepeda yang memiliki top tube maka rangkanya akan lebih teguh sehingga akan lebih efisien saat dikendarai. Mungkin hal ini penting jika anda mengikuti Tour De France, namun untuk penggunaan city riding dua tipe rangka tersebut tidaklah memberikan perbedaan yang signifikan.

       Jadi tinggal bagaimana kita sebagai (calon) pembeli dan pengguna sepeda harus cerdas dalam menentukan jenis sepeda sehingga nantinya sepeda tersebut akan memberikan hasil yang maksimal dan bukan justru merepotkan. Memilih sepeda harus berdasarkan kebutuhan akan fungsinya, bukan berdasarkan trend yang ada. Monggo… maturnuwun…

Wednesday, November 16, 2011

Polygon Premier Nyaman Mak nyuusss..

Si Ndas Ireng


_____Hari Minggu kemaren aku uji diriku sendiri nyepeda dengan jarak yang (menurutku) jauh juga. Dengan sepeda kesayangan istriku, sepeda itu bernama Ndas Ireng. Bernama demikian karena bentuknya yang mirip kambing PE yang sempat ngetrend beberapa waktu lalu yaitu wedhus ndas ireng (kepala hitam). Sepeda itu sejatinya adalah Polygon Premier th. 2007 yang sudah aku ganti setangnya dengan setang sepeda jengki. Sekilas dan pada awalnya memang keliatan aneh soalnya mtb biasanya pake flatbar. Melanggar pakem memang, tapi kan custom itu bebas (cari pembenaran deh he he..) dan yang penting nyaman untuk cari keringat.
_____Aku ambil rute Godean-Kentheng-Ngeplang-Klangon-Nggamplong-Nggoser/Nggubug-Tiwir-Tebon-Godean. Rute itu aku tempuh dalam waktu 2 jam (alon2 waton kelakon). Nyleneh bin ajaib..!!, dari pinggang ampe cengel ora pegel blass..!! Cuma para pengepit profesional yang papasan pada liatnya pake raut muka gimanaaa gitu, mungkin pikirnya “wong ngendi meneh iki.. ngepit kok koyo numpak wedhus”  hua ha ha... ning yo ben.. sing penting le ngepit penak, koyo numpak sedan Mercy. Ampe rumah pantat panas juga, mungkin nggak terbiasa nyepeda jarak segitu ato juga karena sadelnya (nyalahin sadel dah he he.. bawaan toko). Tak pikir2 gimana kalo sadelnya tak ganti sekalian pake punyae jengki ato onta biar mak nyuuussss... mendut-mendut, ah.. kalo ada rejeki lagi nanti hunting di pasar loak pon-ponan Godean. Buat para onthelis mohon maaf nggih nek saya melanggar pakem, lha piye jal.. pengen ikut pit-pitan tapi nggak kuat pegel je.. Matur nuwun, tapi siapa tau ada yang mau ikutan nyleneh, asyiiiik.. pokoke.