..ternyata
ada cara yang praktis dan logis untuk setting
teleskop senapan..
FYI : tengah dan paling bawah bukanlah yang terbaik, hanya tidak ada duanya saja... |
MAJUUUU... JALAN...
_____Anda
para jretter pasti paham bahwa ketika
anda menembakkan peluru dengan sebuah senapan, tentu yang diharapkan adalah
peluru tersebut melesat tepat pada Garis Imajiner Perpanjangan As Laras Senjata
(GIPALS). Itulah prinsipnya. Masalah bahwa nanti peluru tersebut berbelok
adalah konsekuensi logis dari kondisi yang mempengaruhi gerak peluru. Kondisi
yang berpengaruh tersebut misalnya gravitasi yang menyebabkan lintasan peluru
melengkung makin lama makin ke bawah. Atau adanya hembusan angin yang
menyebabkan lintasan peluru berbelok kanan atau kiri, bahkan ke atas. Mungkin pula dari jenis peluru senapan angin itu sendiri, atau ada cacat yang membuatnya jungkir
balik, atau bahkan ada masalah pada laras senapan, yang sangat mungkin akan
menyebabkan tembakan yang tidak akurat seperti yang diharapkan.
_____Dari situasi
tersebut kita dapat kenali adanya tiga faktor utama yang mempengaruhi akurasi
penembakan. Yang pertama adalah faktor alat dan bahan, yaitu senapan dan
peluru. Hal ini dapat berupa kondisi laras atau kualitas peluru. Faktor kedua
adalah lingkungan, misalnya hembusan angin, tekanan udara dan kelembaban. Dan
faktor ketiga adalah manusia atau si penembak.
Garis warna merah pada gambar di atas
adalah gambaran garis imajiner perpanjangan as laras senjata dilihat dari samping
|
_____Karena
pokok bahasan kita kali ini adalah tentang zeroing
teleskop senapan, berarti kita berbicara masalah faktor alat penembakan
sehingga faktor lingkungan dan faktor manusia dapat kita abaikan. Cara zeroing teleskop tanpa peluru yang akan
saya sampaikan berikut benar-benar hanya menampilkan kemampuan faktor alat
tanpa dipengaruhi oleh kedua faktor lainnya. Keuntungan dari cara ini adalah
hasil dari zeroing akan sangat
obyektif menampilkan ketepatan teleskop terhadap GIPALS. Cara ini juga dapat
dilakukan oleh siapa saja tanpa harus mahir menembak. Bahkan, pada saat angin
kencang sekalipun cara ini dapat dilakukan. Namun bukan tanpa kelemahan, cara zeroing ini memang mudahnya hanya
diterapkan pada senapan dengan bolt model
grendel seperti pada senapan Benjamin Franklin, Benjamin Sheridan, atau bolt model tekan pada senapan model Sharp,
dimana kita dapat melepas bolt, dan
dapat melihat target melalui GIPALS. Silahkan perhatikan model bolt pada senapan anda.
Bolt grendel, biasa digunakan pada sistem pelepasan angin knock open valve. Contoh senapan model Benjamin Franklin atau Benjamin Sheridan |
Bolt tekan, biasa digunakan pada sistem pelepasan angin dumping. Contoh senapan model Sharp |
Adapun
langkah-langkah zeroing teleskop
tanpa peluru adalah sebagai berikut :
1. Siapkan teleskop
Bila
dirasa perlu, atur knob windage dan elevation pada tengah putaran. Caranya, buka
penutup knob (bila ada) lalu putar knob ke kiri hingga mentok, lalu
perlahan-lahan putar ke kanan sambil dihitung jumlah “klik” nya. Saat knob mentok di kanan anda mendapatkan jumlah total klik, bagi dua jumlah total klik tersebut. Lalu putar kembali knob
ke kiri sejumlah hasil pembagian tadi. Pasang kembali penutup knob. Lanjutkan
dengan memasang mounting teleskop.
2. Tentukan lokasi senapan
Pilih
lokasi untuk meletakkan senapan dimana nanti senapan dapat diposisikan dengan
erat dan tidak mudah bergeser tanpa anda pegang. Misalnya dengan mengikatnya
pada tiang teras rumah.
3. Lepas bolt senapan
Untuk bolt model grendel anda cukup melepas
sekrup penahan yang saat bolt tertutup biasanya ada di sisi kiri, sedangkan bolt model
tekan penahannya bermacam-macam. Ada yang berbentuk sekrup berada di atas,
bawah, atau berbentuk plat kecil di sisi kanan chamber.
4. Tentukan jarak acuan
Umumnya
jarak dihitung dari kaki penembak di lokasi letak senapan ke target. Besarnya jarak
acuan ini bisa berasal dari rata-rata anda biasa menembak. Misal sering
menembak tikus pada jarak antara 20 sampai 30 meter maka jarak rata-ratanya
adalah 25 meter. Atau anda adalah seorang atlet yang mana jarak tembaknya telah
ditentukan sejauh 75 meter, misalnya, maka 75 meter itulah jarak yang dapat
anda gunakan sebagai acuan.
5. Pasang obyek sebagai target
Pasang
sebuah obyek pada tempat sejauh jarak acuan yang telah anda tentukan tadi. Obyek
ini bisa berupa apa saja. Yang cukup baik adalah kertas HVS yang diberi gambar
bulatan kira-kira berdiameter 1, 5 dan 10 cm. Kenapa harus 10 cm? Karena target
berukuran tidak jauh-jauh dari 10 cm. Tikus, kalong, buah mangga, besarnya
sekitar itu.
Contoh gambar target |
Kenapa ada yang ukuran 5 dan 1 cm? Warna-warni pula?
Yang 5 cm warna kuning untuk memudahkan saat membidik
gambar target, sedangkan yang 1 cm warna hitam untuk mengevaluasi titik
perkenaan peluru. Tapi di luar itu semua anda juga dapat membuat gambar target
sesuai selera masing-masing.
Gambaran gambar target terlihat melalui teleskop pada jarak tertentu |
6. Posisikan senapan
Letakkan
senapan pada lokasi yang telah anda tentukan tadi, lalu coba anda melihat gambar
target melalui GIPALS. Pastikan bagian dalam laras terlihat bersih dan pandangan
tidak terhalang.
Melihat target melalui GIPALS |
Dan jangan dulu mengeratkan ikatan senapan
7. Pasang dan atur posisi teleskop terhadap mata
Buka
penutup knob. Pasang teleskop pada senapan dan dorong ke arah depan sejauh
mungkin. Atur sikap anda dalam memegang senapan persis seperti ketika anda
biasa menembak, terutama posisi tulang pipi yang menempel pada popor. Arahkan
senapan/teleskop ke area terang dan polos. Paling praktis ke arah langit yang
cerah biru bersih tak berawan, tapi jangan ke arah matahari karena sangat
berbahaya. Lalu geser teleskop perlahan ke arah belakang mendekati mata hingga
anda mendapatkan pandangan melalui teleskop yang jernih dan bulat utuh. Posisi
ini umumnya pada jarak antara 6 sampai 12 cm. Tahan teleskop pada posisi
tersebut. Selanjutnya adalah memutar teleskop hingga anda yakin garis vertikal crosshair/reticle benar-benar tegak
lurus ke atas. Perhatikan pula bahwa sebaiknya knob untuk elevasi berada di
atas dan knob untuk windage berada di
samping. Setelah itu kencangkan sekrup-sekrup mounting secukupnya.
8. Atur posisi senapan
Kembali
lihat target melalui GIPALS. Atur posisi senapan agar target dapat berada tepat
di jalur GIPALS. Bila sudah, ikat senapan dan pastikan kedudukannya tidak mudah
bergeser tanpa anda pegang.
9. Zeroing teleskop
Lihat
target melalui teleskop. Gunakan knob elevation
dan windage untuk “mengejar” target.
Putar knob elevation dan windage hingga titik silang reticle tepat berada pada target.
Pada gambar ini teleskop terlihat "tersungkur" karena target terlalu dekat |
Pada
tahap ini, apabila target dapat berada tepat pada reticle, maka hasil zeroing
yang telah anda lakukan ini sulit untuk dibantah. Karena pada hakekatnya peluru
yang ditembakkan pun seharusnya tepat mengikuti GIPALS, dimana GIPALS tepat
mengenai target, dan reticle anda
tepat berada pada target. Inilah yang disebut zeroing teleskop tanpa peluru. Selesai.
10. Koreksi mounting
Namun
apabila sampai putaran knob mentok dan target tidak terkejar, coba kendorkan
sekrup-sekrup mounting dan atur
posisi teleskop hingga reticle dapat
mendekati target. Lalu putar knob. Jika masih bermasalah maka anda dapat
mencoba menukar, mengganjal atau memodifikasi mounting.
11. Belajar jarak
Apabila target sudah berada tepat pada reticle, pasang kembali bolt senapan.
Ambil
peluru favorit dan terbaik yang anda miliki. Asumsinya adalah dengan peluru
terbaik maka kita sudah mengurangi bahkan menghilangkan hal negatif dari peluru
yang dapat mengurangi akurasi tembakan. Isi senapan dengan tekanan yang anda
sukai, masukkan peluru, arahkan reticle
pada target, lalu tembak. Ulangi 2 sampai 3 kali dan lakukan evaluasi titik
perkenaannya. Pada saat ini seharusnya hanya ada perkenaan tepat pada atau di
bawah target, karena bila semua normal dan tanpa hembusan angin maka faktor
yang berpengaruh hanyalah tekanan udara pendorong dan/atau gravitasi saja. Bila
memang demikian maka sekarang anda dapat memulai mempelajari titik perkenaan
terkait jarak sasaran. Bila perkenaan di bawah target maka anda dapat
mengkoreksinya dengan memutar knob elevation.
BERHENTIIIII... GRAAAK...
ISTIRAHAT DI TEMPAAAAT... GRAAAK...
Pemahaman Umum
_____Sebenarnya
tulisan berikut ini salah tempat karena berada di belakang bahasan utama. Tapi
nggak pa pa.. siapa tau ada yang mau baca untuk tambah-tambah kerjaan..
_____Mulai
dengan yang tidak nyambung. Seperti yang kita semua tahu, pada sebuah kota
umumnya terdapat titik nol. Titik nol sebuah kota adalah sebuah titik khusus
yang digunakan sebagai titik tetap acuan untuk geometri ruang sekitarnya. Sebuah
senapan juga memiliki titik nol, yaitu berada di titik tengah lingkar lubang
laras. Apabila titik tengah lingkar
lubang laras ini ditarik sejajar dan dengan panjang yang sama dengan laras maka
inilah yang disebut as laras, dan apabila as laras ini diperpanjang hingga
keluar laras maka inilah yang disebut sebagai garis imajiner perpanjangan as laras
senjata, disingkat GIPALS, seperti yang sudah disinggung di awal tulisan ini.
Dan pada saat anda membidik target, sejatinya adalah anda sedang berusaha
mengarahkan GIPALS kepada target.
_____Sekedar
berbagi saja dan tidak ada salahnya kita mengenali apa itu teleskop secara
umum. Untuk memudahkan penembak membidik sasaran, alat yang nyaman (dan sering
dianggap keren) saat ini adalah teleskop. Batang teleskop umumnya adalah sebuah
silinder metal yang di dalamnya terdapat lensa-lensa. Pada bagian luar teleskop
berkualitas bagus (dan biasanya mahal) terdapat bagian-bagian untuk mengatur
posisi lensa guna mendapatkan pandangan yang jernih dan fokus. Knob pengatur windage dan elevation tidak termasuk sebagai pengatur lensa. Teleskop pada masa
sekarang kebanyakan terbuat dari aluminium dimana bahan ini memiliki bobot yang
ringan, tahan lama dan anti karat.
_____Bagian
depan teleskop yang berbentuk melebar adalah untuk mengakomodir keberadaan
lensa objektif, dan bagian ini disebut objective
bell. Sedangkan bagian belakang teleskop yang juga melebar namun umumnya
tidak lebih lebar dari bagian depan merupakan tempat terpasangnya lensa okular
dan disebut sebagai ocular bell.
_____Bagian
tengah, yaitu bagian di antara objective dan
ocular bell disebut sebagai the main body tube atau untuk mudahnya
kita sebut saja batang utama. Pada bagian inilah terpasang cincin mounting yang berperan memegang teleskop
pada senapan. Anda harus tahu ukuran batang utama bila ingin memodifikasi mounting teleskop.
_____Pada
batang utama teleskop terdapat dua atau lebih knob untuk pengaturan. Saat
teleskop telah terpasang pada senapan, biasanya knob elevasi diposisikan di
atas dan knob windage di sisi kanan. Seringkali
knob-knob tersebut dilindungi dengan tutup, sehingga anda perlu membuka tutup
tersebut untuk dapat menggunakan knob. Untuk memutar knob pun kadang bisa
langsung dengan tangan, namun ada juga yang memerlukan obeng atau benda semacam
koin pipih.
_____Selain
knob pengaturan elevation dan windage, pada teleskop dengan kualitas
tertentu ada lagi tiga macam pengaturan utama. Yang pertama adalah cincin power. Biasanya cincin ini terletak
tepat di depan ocular bell dan
berfungsi sebagai pengatur luar bagi lensa pembesar di dalam teleskop. Yang
kedua adalah cincin fokus okular di belakang ocular bell, yang bila diputar akan lebih memfokuskan reticle. Dan yang ketiga adalah
pengaturan parallax, yang
memungkinkan untuk memposisikan reticle
dan target selalu dalam posisi yang tetap. Teleskop berbeda dengan set pisir.
Teleskop hanya punya satu alat pembidik yaitu reticle, sedangkan set pisir punya dua bagian, yaitu pisir di
belakang dan pejera di depan. Terutama karena hal inilah pengatur parallax diperlukan. Pengatur parallax inilah yang kadang-kadang
berupa knob yang terletak di sisi kiri batang utama, atau di kanan, sedangkan
knob windage di kiri, atau sering
juga berupa cincin putar yang terletak pada objective
bell. Beberapa teleskop dengan kualitas lainnya tidak memiliki cincin power dan fokus okular, dan parallax-nya adalah jenis pre-set yang berarti sudah dipasang mati
dari pabriknya.
_____Mengenai
parallax, yang dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia ditulis paralaks, artinya adalah perubahan semu pada arah
suatu benda yang disebabkan oleh perubahan letak pemandang. Dan bila masih
bingung memahaminya, kira-kira adalah seperti ini; cari sebuah obyek kecil
kira-kira sebesar telur ayam pada jarak 10 meter di depan sana. Lalu sediakan
sebuah benda, bisa jari telunjuk anda sendiri, atau bisa juga semacam pensil,
dengan ujung runcing berada di atas. Letakkan ujung runcing di depan mata kanan
anda (mata kiri merem), berjarak kira-kira 15 cm dari mata, lalu posisikan
obyek sebesar telur, ujung runcing dan mata (kanan) anda tepat segaris. Kemungkinan
besar obyek sebesar telur akan tertutup oleh si ujung runcing. Lalu, gerakkan
kepala anda ke samping kanan misalnya, maka si ujung runcing seakan-akan
bergerak ke kiri, demikian sebaliknya, juga bila kepala anda bergerak ke atas
dan ke bawah, si ujung runcing seakan-akan bergerak berlawanan dengan gerakan
kepala anda. Anggap obyek sebesar telur adalah target tembakan dan si ujung
lancip adalah reticle, maka dengan
kondisi ini anda harus selalu mencari posisi mata yang tepat terhadap teleskop.
Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan dan untuk itulah fungsi
dari pengaturan parallax. Apabila parallax
telah diatur dengan baik, maka ketika anda gerakkan kepala kanan kiri atas
bawah, gerakan yang tidak berlebihan tentunya, maka si ujung runcing akan
selalu menutupi obyek sebesar telur tadi, atau dengan kata lain reticle akan selalu tepat dengan target
tembakan.
_____Terkait
dengan fungsi teleskop, kadang-kadang secara tidak sadar orang mengira bahwa
memutar knob pada teleskop adalah mengatur titik perkenaan peluru. Padahal
peluru melesat (seharusnya) mengikuti GIPALS dan sama sekali tidak ada
kaitannya dengan teleskop. Inilah true
dead center anda, titik nol anda yang sebenarnya. Ini adalah suatu titik
yang harus dikejar baik oleh peluru yang melesat maupun oleh reticle teleskop. Anda tidak bisa
menyetel laras karena itu bagian yang tetap dari senapan. Yang bisa dilakukan
hanyalah menggeser posisi reticle
pada teleskop.
_____Reticle adalah
titik bidik ketika anda melihat melalui sebuah teleskop. Reticle tidak menunjukkan dimana titik perkenaan peluru. Ketika
anda melakukan pengaturan itu berarti anda menggeser reticle menuju titik perkenaan peluru, sehingga sebelum menembak
anda dapat memperkirakan dimana titik perkenaan peluru berdasarkan kedudukan reticle.
_____Bagi
para penembak yang lebih teliti tentang satuan, pengaturan pada knob windage dan elevation umumnya menggunakan satuan MOA (minutes of angle) atau MIL (miliradian),
dimana sekali lagi itu hanyalah suatu bentuk pengukuran. Banyak penembak yang
merasa lebih nyaman menggunakan satuan MOA karena dianggap lebih akurat. Jika
anda menemukan sebuah teleskop dengan ukuran ¼ MOA, berarti pada teleskop
tersebut setiap klik akan menggeser reticle ¼ inci per 100 yard, ½ inci
untuk 200 yard, 1 inci untuk 400 yard, demikian seterusnya. Konversi satuan
yard adalah 1 yard = 0,914 meter, dan 1
inci = 2,54 cm. Contoh penggunaan satuan MOA adalah bila sasaran berjarak 100 yard
dan anda ingin "menaikkan" titik perkenaan peluru sebesar ½ inci, maka anda harus
memutar knob sebanyak 2 klik naik. Pengaturan dengan MIL sebenarnya mirip
dengan MOA. Untuk tiap klik MIL adalah 1/3 inci per 100 yard.
...selamat ngejrett, semoga saksesss...
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMaaf guru.sya mau tanya.telescope saya bushnell 3x9-40eg.kenapa setiap kali zoom 3 dan saya zoom 9 itu perkenaanya berbeda??apa kah telescope saya bermasalah.terimakasih guru..mohon pencerahannya
ReplyDeletetentu beda, titik perkenaan tergantung di zoom brp abang melakukan zeroing.. kalo zoom 3 ya di zoom lain ga akan pas di tengah.. tapi paling akang ngacak agak keatas atau kebawah aja sih.. kalo melesetnya kiri atau kanan.. mungkin ada masalah di mimis atau senapannya.. ini sih menurut saya . semoga membantu.. terimakasih π
DeleteMaaf suhu ijin bertanya.. Teleskop saya comet 3-9x40AOE..Saya zero tele saya djarak 30m..jika saya ingin menembak djarak 40 atau 50 brpa clik kh yg harus saya butuh kn...
ReplyDeleteMsih blum paham suhu tentang clik" turet
Utk tambahan jarak segitu ky nya gak perlu atur elevasi, krn tele di stel jarak 30 m. Mending bidik tipis aja di atas target
DeleteCakep banget om ilmu nya makasih om....saya sudah hampir putus asa zeoroinh udh berkali2 buang2 peluru tapi hasil nya masih ga akurat sampe pala pusing....semoga nanti saya coba ilmu nya bisa berguna saat zeroing
ReplyDeleteikut nimbrung ya.. sdkt bagi2 pengalaman juga nih..
ReplyDeleteuntuk senapan yg tanpa gerendel atau yg malas buka2 gerendel.. ☺
bisa zeroing pakai 1 peluru, caranya?
1. siapkan senapan (sudah diisi angin dan peluru)
2. siapkan kursi atau rak handuk atau tangga segitiga aluminium
3. ikat erat2 senapan menggunakan karet ban sedemikian rupa hingga lurus ke depan
4. letakan kertas sasaran didpn senapan (idealnya 20-25 meter tp dibawah itu juga ga apa2)
5. tembakan senapan
6. lihat posisi perkenaan peluru
7. atur/setel teleskop hingga tanda plus (+) berada dititik perkenaan peluru tadi tanpa menggeser/menggerakan senapan
8. selesai
*sebaiknya menggunakan peluru meisterkugeln keluaran rws karena peluru ini sangat akurat
*jika jarak zeroing terlalu dekat, misalnya hanya 10 meter tapi jarak buruan biasanya 20-30 meter
bisa posisikan tanda plus (+) kira2 1-2 cm diatas titik perkenaan peluru
semoga membantu
salam kenal untuk yg punya blog ini ��
keren bro..harus di coba ni.. sepertinya lebih simpel ..thanks
DeleteMantap
ReplyDeleteOke banget dah
ReplyDeleteMaaf mau tanya punyaku merek predator Thompson 3-9x40 gimana cara stelnya udah saya coba tapi target mleset tipis
ReplyDeleteMohon bantuannya πππ
ooh begitu ya.pantesan saya bingung suhu.punya saya tele nya merek T—EAGLE menggunakan satuan MOA dan kirain saya 4 click itu 1 MOA di jarak 10 meter.ternyata untuk menghasilkan 2 inch saja harus 6x click
ReplyDeleteSharing aja untuk cara zeroing laser, ukur jarak (beda ketinggian) antara laras dgn pancaran sinar laser, misal 2 cm. Ikat senapan pada kursi lalu tembakkan ke kertas target, lalu setel sinar laser 2 cm diatas titik hasil tembakan. Jika mau nembak ayam hutan (berlaku pada jarak berapun, mulai dari jarak 1m hingga 100m) tepat pada matanya, maka arahkan titik sinar laser 2 cm diatas matanya, artinya arahkan titik sinar laser pada jenggernya.
ReplyDeleteMantabs makasih ilmunya para suhu..... :-)
ReplyDeletesetelah ketemu, tepat, kan angka knob di atas dot ga pas di 0, harus di apakan ?
ReplyDeleteterimakasih
Di coba lagi sampai pas
DeleteTarengkyu ilmu nya ...wabil khusus yg mpunya mblog ini...
ReplyDeleteBang kalau jarak targetnya 15-20 meter efektifnya pake zoom berapa?
ReplyDeleteSaya pake zoom 5 meleset mulu. Pemula bang maklum
Bet365 Casino – Play Safe With €300 Bonus Today
ReplyDeleteWith a massive portfolio λ£°λ of titles, casino games are available λͺ©ν¬ μΆμ₯μλ§ and we μ¬μ£Ό μΆμ₯μ΅ look forward to seeing more and μμ² μΆμ₯μλ§ more The Bet365 κ΅°ν¬ μΆμ₯μ΅ Casino Review – Play Safe With